Sepakbola kerap kali memberikan kejutan kejutan luar biasa, entah kejutan indah, pahit, bahkan kejutan yang dramatis. namun itulah yang menjadi daya tarik sepakbola sesungguhnya. Tak perlu jauh jauh untuk mengambil Contohnya, Final Liga Champions 2014 antara Real Madrid vs Atletico Madrid menjadi bukti nyata kejutan yang dihadirkan sepakbola, bermain dengan unggul 1-0 hingga 90 menit tak mampu membuat Atletico Juara, bagaimana tidak? Gol Sergio Ramos pada Injury Time menghancurkan harapan Atletico Madrid untuk Juara, bahkan Atletico harus kalah telak 1-4 setelah tiga gol Real Madrid bersarang pada masa perpanjangan waktu, sungguh dramatis, namun itulah sepakbola.
Juga yang masih hangat dalam ingatan, pertandingan Penyisihan Grup Piala Dunia 2014 antara Belanda VS Spanyol, diprediksi menang hanya dengan skor tipis bagi kedua tim, justru Spanyol di "bantai" 5-1 oleh belanda, lagi-lagi sepakbola memberikan kejutan luar biasa bagi dunia. dua pertandingan tersebut hanya contoh kecil dari kejutan yang dihadirkan sepakbola. memang benar apa kata komentator pertandingan yang pernah saya dengar,
"Selama Bola Masih Bundar, Apapun Bisa Terjadi Dalam Pertandingan"
INI TULISAN GUE!
Rabu, 18 Juni 2014
Senin, 05 Mei 2014
MENTALITA JAKARTA!
Tak banyak janji, tapi memberi bukti, Tak banyak bicara, tapi memberi aksi nyata...
Kelompok suporter seperti itulah yang patut dicontoh, tak banyak bicara di dunia maya namun memberi bukti di dunia nyata, Ultras Persija telah membuktikannya, walau harus berhadapan dengan musuh bebuyutannya yaitu bobotoh persib, namun itu tak menyiutkan nyali para "Tiger Bois",
Bermain tandang ke Bandung, Ultras Persija memberi dukungan Langsung di Std. Si Jalak Harupat, Bandung. tanpa ragu mereka bernyanyi dengan lantang, mendukung klub kesayangan, dan membuktikan slogan mereka "PERSIJA KAMU TAKKAN PERNAH SENDIRI" walau bukan melawan persib, tapi datang langsung dan bernyanyi dengan lantang di "RUMAH" musuh bebuyutan, merupakan suatu yang luar biasa.
MENTALITA JAKARTA!
Kelompok suporter seperti itulah yang patut dicontoh, tak banyak bicara di dunia maya namun memberi bukti di dunia nyata, Ultras Persija telah membuktikannya, walau harus berhadapan dengan musuh bebuyutannya yaitu bobotoh persib, namun itu tak menyiutkan nyali para "Tiger Bois",
Bermain tandang ke Bandung, Ultras Persija memberi dukungan Langsung di Std. Si Jalak Harupat, Bandung. tanpa ragu mereka bernyanyi dengan lantang, mendukung klub kesayangan, dan membuktikan slogan mereka "PERSIJA KAMU TAKKAN PERNAH SENDIRI" walau bukan melawan persib, tapi datang langsung dan bernyanyi dengan lantang di "RUMAH" musuh bebuyutan, merupakan suatu yang luar biasa.
MENTALITA JAKARTA!
Senin, 03 Februari 2014
"Indonesia Rasa Italy"
Ada banyak paham suporter yang berkembang di dunia
saat ini, di antaranya Hooligan, Ultras, Mania dan yang lainnya. Kali
ini yang akan menjadi fokus pembahasan pada paham Ultras, Ultras berasal
dari bahasa latin yang berarti di luar kebiasaan. Ultras identik dengan
para suporter sepakbola yang berasal dari negara Itali. Namun,
akhir-akhir ini, paham ultras itu sendiri sudah menyebar ke berbagai
negara di dunia, termasuk di Indonesia yang terkenal sebagai salah satu
negara yang mempunyai suporter paling fanatik di dunia.
Paham ultras di Indonesia yang terkenal pertama kali
dipelopori oleh Brigata Curva Sud 1976, sebuah kelompok suporter tim
sepakbola PSS Sleman. Kelompok ini cenderung menjadi percontohan dalam berdirinya kelompok ultras lainnya. Beberapa
saat setelah itu, muncullah kelompok-kelompok ultras lainnya dari
klub-klub sepakbola Indonesia yang lainnya seperti Green Nord '27
suporter Persebaya Surabaya, Curva Nord Pekanbaru suporter PSPS
Pekanbaru, Ultras Persija Sektor 5 suporter Persija Jakarta, Ultras West
Sumatera 1980 suporter Semen Padang FC dan yang lainnya. Mereka
menamakan kelompok mereka dengan menyertai embel-embel yang menunjukkan
identias tim mereka, seperti pada contoh di atas Green Nord, Green '27
yang identias dengan Persebaya, Curva Nord Pekanbaru, Pekanbaru kota
dimana klub PSPS berada, Ultras Persija Sektor 5, nama tim mereka
Persija Jakarta, Ultras west Sumatera 1980 yang berarti tanggal
kelahiran Semen Padang FC, dan Brigata Curva Sud 1976, 1976 tahun
kelahiran PSS Sleman.
Kebanyakan dari kelompok-kelompok tersebut berpakain
hitam walaupun tim yang mereka dukung bukanlah hitam, Di saat tim yang
mereka cintai sedang bertadning, mereka selalu menyanyikan yel-yel untuk
memberikan dukungan kepada tim mereka. Yel-yel tersebut biasanya
berbahasa Itali walaupun mereka adalah orang Indonesia asli. Mereka
menamakan kelompok mereka sebagai komunitas, bukan sebuah organisasi
yang artinya tidak ada sebuah aturan-aturan atau sistem kepengurusan
tertentu dalam interen kelompok mereka.
Di dalam stadion, para ultras tersebut selalu berdiri di tribun utara
atau selatan dengan menggunakan giant flag, flares. Beberapa dari
kelompok ultras di Indonesia masih menjadi bagian dari kelompok suporter
yang lebih dahulu berdiri, seperti Green Nord '27 bagian dari Bonek dan
Ultras Persija Sektor 5
bagian dari The Jak Mania. Akan tetapi ada juga yang sudah berpisah
atau berdiri sendiri, seperti Brigata Curva Sud, Curva Nord Pekanbaru
dan Ultras West Sumatera 1980Berikut adalah beberapa dari kelompok ultras yang telah berdiri hingga saat ini :
- Curva Boys 1967 (persela lamongan)
- Curva sud Arema (Arema Indonesia)
- Ultras de Patriot of Soebex Mania (persipasi kota bekasi)
- Bomber Ultrasud Familia (Persib Bandung)-
- BCS 1976 (PSS Sleman)
- Brigata Militan Extreme Rossoblu '28 (PSBI Blitar)
- Brigata Orange Boys, Curva Nord '28 / Ultras Persija Sektor 5 (Persija Jakarta)
- Brigate Curva Nord 1950 (Persik Kediri)
- Brigate Curva Sud 1973 (Persikabo)
- Curva Boys 1967 (Persela Lamongan)
- Curva Nord Famiglia X 1967 (Persiba Bantul)
- CurvaNord 1949 (Persibo Bojonegoro)
- Curva Nord Familia / Pasoepati Ultras 1923 (Persis Solo)
- Green Nord '27 (Persebaya Surabaya)
- Squadra Macan Tidar "Ex Ultras 1919" (Ppsm Magelang)
- Ultras Bodem 1934 (Persiku Kudus)
- Ultras Curva Nord 1950 (PSCS Cilacap)
- Ultras bodem(Persiju kudus)
- Ultras curva sud Gresik 1999 (Gresik United/Persegres Gresik)
- Ultras Karawang 1986 (Pelita Jaya FC) (almrh./RIP )
- Ultras Mataram 1930 (PSIM Jogja)
- Ultras Mojopahit (PSMP Mojokerto)
- Ultras West Sumatra 1980 (Semen Padang FC)
Dengan lahirnya paham ultras di Indonesia tersebut memberikan warna baru
bagi dunia persepakbolaan di Indonesia. Ada sisi positif dan negatif
yang muncul dari fenomena ultras tersebut, namun sudah seharusnya kita
menyikapinya secara bijak.
Sabtu, 14 Desember 2013
Ultras Persija
ORANGE STREET atau yang lebih dikenal CURVA NORD SEKTOR 5 mungkin nama yang mewakili budaya jalanan... Berikut adalah penjelasannya...
Ada beberapa dari kami yang terpengaruh oleh semangat dan gaya hidup para Rude Boys/Rudies. Yakni penikmat genre musik SKA yang tumbuh dan berkembang di Jamaika... Dan membawa pengaruhnya ke dalam komunitas kami...
Rude Boy menurut terjemahan bebas memiliki arti "Preman Jalanan", yang karena diakibatkan oleh kerasnya kehidupan, telah ditempa menjadi orang-orang yang kasar dan tangguh.
"Rudy tidak takut apapun, kami lebih kuat dari yang terkuat, lebih tangguh dari yang tangguh. Kami kuat seperti singa (Tapi kalo kami pengennya jadi MACAN).... Keras seperti baja" begitu gambaran Derrick Morgan tentang Rude Boys dalam lagunya Tougher Than Tough.
Semangat itulah yang ingin kami bawa dalam komunitas kami. Kami ingin menjadi orang-orang yang tangguh dan keras keyakinannya dalam mendukung Persija Jakarta, klub sepakbola dari Ibukota, yang merupakan klub sepak bola kebanggaan kami.
Ada beberapa dari kami yang terpengaruh oleh semangat dan gaya hidup para Rude Boys/Rudies. Yakni penikmat genre musik SKA yang tumbuh dan berkembang di Jamaika... Dan membawa pengaruhnya ke dalam komunitas kami...
Rude Boy menurut terjemahan bebas memiliki arti "Preman Jalanan", yang karena diakibatkan oleh kerasnya kehidupan, telah ditempa menjadi orang-orang yang kasar dan tangguh.
"Rudy tidak takut apapun, kami lebih kuat dari yang terkuat, lebih tangguh dari yang tangguh. Kami kuat seperti singa (Tapi kalo kami pengennya jadi MACAN).... Keras seperti baja" begitu gambaran Derrick Morgan tentang Rude Boys dalam lagunya Tougher Than Tough.
Semangat itulah yang ingin kami bawa dalam komunitas kami. Kami ingin menjadi orang-orang yang tangguh dan keras keyakinannya dalam mendukung Persija Jakarta, klub sepakbola dari Ibukota, yang merupakan klub sepak bola kebanggaan kami.
Kami juga ingin menjadi orang-orang yang tidak takut terhadap intimidasi dari siapapun,
orang-orang yang tidak suka kekerasan (namun bukan anti terhadap
kekerasan). Karena kami akan melakukan apapun untuk membela dan
menegakkan panji-panji PERSIJA JAKARTA, dan melawan siapapun yang berani menghina PERSIJA JAKARTA, karena PERSIJA JAKARTA merupakan harga diri dan kebanggaan kami.
Adapun banyak dari para rudies itu (terutama di Kingston, ibukota Jamaika), tinggal di suatu wilayah yang bernama ORANGE STREET, dimana transaksi narkoba (ganja) dan perkelahian antar gank menjadi makanan sehari-hari di wilayah itu.
Sehingga orang-orang yang mendengar nama ORANGE STREET langsung gentar lah hatinya dan ciut nyalinya.
Dan kami ingin semangat kami seperti semangat para rudies di ORANGE STREET.
Dan kami ingin nama Orange Street Boys membuat gentar orang banyak, seperti saat warga Kingston mendengar kata ORANGE STREET.
BOYS mungkin nama yang mewakili budaya sepakbola. Berikut adalah penjelasannya.
Istilah Boys/Ragazzi (anak laki-laki), lazim digunakan oleh scene-scene kelompok suporter fanatik sepakbola di Eropa dan amerika Latin... Entah itu Ultras, Firm, Torcida, Barra Bravas, atau apapun istilahnya...
Kata BOYS digunakan oleh para pendukung fanatik untuk menunjukkan eksistensi kaum Adam terhadap olahraga sepak bola itu sendiri...
Kata-kata "FORZA RAGAZZI", selalu berkumandang di kurva-kurva yang ditempati kelompok-kelompok Ultras di Italia untuk menunjukkan jati diri. Dan untuk menunjukkan bahwa inilah olahraga kaum pria.
Untuk itulah kata BOYS kami gunakan. Untuk menunjukkan bahwa komunitas kami berisi para lelaki tulen pecinta sepakbola. Yang terdiri dari lelaki-lelaki pemberani yang siap membela panji-panji Persija Jakarta dimanapun dan kapanpun.
Senin, 09 Desember 2013
Kami Anak Jakarta
kalimat "Gue anak jakarta!" mungkin tak asing lagi di dengar, Ya itu adalah kalimat khas The Jakmania yang sanagt kompak, atraktif, dan solid. The jak, begitulah orang menyebutnya, mungkin yang pertama terbesit di benak mereka setelah mendengar kata itu adalah biang kerusuhan, ya memang The jak suka membuat rusuh, tapi itu bukanlah The Jak yang sebenarnya, The jak suka meneybutnya "ROJALI" atau Rombongan jakmania Liar, ya Rojali lah yang membuat rusuh dan membuat nama The Jakmania tercoreng di masyarakat, Rojali bukanlah supporter melainkan perusuh yang hanya mengaku-ngaku suporter, mereka bahkan terkadang ke stadion bukan untuk menonton Persija, mereka hanya nongkrong-nongkrong di depan stadion, walaupun mereka beratribut persija namun itu hanyalah Kedok belaka, mereka hanya membuat rusuh lalu membuat nama The Jakmania tercoreng! sekali lagi The jak bukanlah perusuh, kami hanya sekelompok orang yang rela mendukung persija apa adanya, kami bukanlah perusuh seperti apa yang kalian pikirkan.
Salam Jempol Telunjuk The Jakmania satu hati satu jiwa dukung PERSIJA!!
JUST GOOD FOOTBALL INDONESIA
Salam Jempol Telunjuk The Jakmania satu hati satu jiwa dukung PERSIJA!!
JUST GOOD FOOTBALL INDONESIA
Kamis, 28 November 2013
http://ferouzzsyahalam.blogspot.com/2013/11/pes-2014-facepack-indonesia-v2.html Nih buat yang mau download Facepack Timnas Indonesia PES 2014
Langganan:
Postingan (Atom)